Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Muda? Ini Penyebabnya!
DokterSehat.Com -Pada trimester pertama kehamilan, wanita sering sekali mengalami gangguan pada kesehatan tubuhnya. salah satu gangguan yang sering sekali muncul adalah mual dan ingin muntah setiap pagi. Selain morning sickness yang sering membuat wanita lemas, mereka juga sering mengalami gangguan saat berkemih atau buang air besar.
Wanita yang sedang memasuki bulan pertama hingga ketiga dari kehamilannya kerap buang air kecil. Bahkan dalam satu jam bisa 3-4 kali bahkan lebih. Kondisi ini tentu membuat mereka tidak nyaman. Apalagi tubuhnya masih sangat lemas. Kalau berkali-kali harus ke toilet, kaki juga akan nyeri.
Nah, kira-kira apa yang menyebabkan wanita mengalami hal itu? Apakah frekuensi kencing berlebihan adalah tanda bahaya dan bisa mengganggu pertumbuhan dari janin itu sendiri?
Penyebab sering buang air kecil saat hamil
Secara umum tidak ada yang salah dengan peningkatan frekuensi berkemih yang dialami oleh wanita selama trimester pertama kehamilan.
Peningkatan buang air kecil ini bisa terjadi karena pada awal kehamilan akan ada peningkatan hormon progesteron. Hormon ini bermanfaat dalam pembentukan janin dan membuat calon bayi bisa tumbuh dengan sempurna. Sayangnya peningkatan progesteron ini menyebabkan kandung kemih terganggu.
Selain progesteron ada lagi hormon yang menyebabkan gangguan pada kemampuan berkemih pada wanita. Gangguan itu disebabkan oleh human chorionic gonadotropin. Kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya saat trimester kedua kehamilan. Namun, saat janin makin membesar pada trimester ketiga, kondisi ini kembali muncul kembali.
Selain masalah hormon yang menyebabkan frekuensi berkemih semakin besar, kondisi ini juga disebabkan oleh meningkatnya volume air di dalam tubuh. Akibat volume air di dalam tubuh meningkat, kerja dari ginjal akan semakin meningkat dan mengakibatkan frekuensi berkemih semakin meningkat.
Hal lain yang bisa menyebabkan frekuensi berkemih makin meningkat adalah infeksi saluran kemih. Karena sanitasi yang buruk atau pasangan melakukan seks dengan tidak aman, akhirnya infeksi terjadi. Kondisi ini juga memicu meningkatnya jumlah urine yang dihasilkan oleh tubuh.
Gejala yang harus diwaspadai
Sebenarnya gejala umum dari gangguan berkemih ini adalah frekuensi ke kamar mandi yang semakin besar. Selain itu ada kemungkinan tubuh mengalami masalah seperti infeksi saluran kemih yang telah dibahas sebelumnya.
Kalau wanita mengalami infeksi saluran kemih, beberapa hal di bawah ini biasanya akan muncul.
- Urine tidak terlihat bening atau sedikit kekuningan. Warnanya bisa berubah agak berbusa dan warnanya lebih pekat.
- Pada kondisi yang sudah parah, urine akan sering berwarna kemerahan atau merah muda. Warna merah berasal dari inflamasi dan juga perdarahan yang terjadi di dalam tubuh.
- Aroma dari urine memang agak bau. Namun, kalau mengalami infeksi, baunya lebih pekat dan mudah menyebar. Anda pasti bisa membedakan mana saja bau yang normal dan mana yang tidak.
- Saat berkemih akan terasa nyeri dan panas. Perasaan terbakar terasa sangat mengganggu. Kalau Anda sudah mengalami masalah seperti ini ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
- Nyeri yang cukup intens saat berkemih. Rasa nyeri ini muncul karena ada luka di saluran kemih dan juga area vagina yang terinfeksi.
Kalau saat berkemih gejala seperti ini muncul, artinya frekuensi berkemih yang sangat besar tidak normal lagi. Anda harus segera mendapatkan penanganan yang benar agar janin tidak mengalami gangguan pertumbuhan.
Diagnosis sering buang air kecil saat hamil muda
Dokter tidak bisa serta-merta menyatakan apakah gangguan yang dialami itu berasal dari infeksi atau kondisi normal saja tanpa diagnosis. Biasanya diagnosis yang dilakukan meliputi beberapa hal di bawah ini.
- Analisis urine. Dokter akan mengambil sampel urine yang Anda miliki. Selanjutnya urine akan diperiksa untuk diketahui ada atau tidaknya bakteri yang menyebabkan infeksi.
- Melakukan pengecekan dengan memindai area vagina dan sekitarnya. Pada pengecekan ini akan diketahui ada atau tidaknya gangguan pada kandung kemih, uretra, dan ginjal.
- Cystoscopy. Cara ini dilakukan dengan memasukkan semacam lampu kecil dengan kamera ke vagina untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah pada kandung kemih dan uretra.
Penanganan sering buang air kecil saat hamil
Selama tidak disebabkan oleh infeksi saluran kemih, penanganan frekuensi berkemih bisa dilakukan dengan cara sederhana. Pertama wanita disarankan untuk melakukan latihan kegel. Latihan kegel ini dilakukan untuk menguatkan otot di area pelvis. Kalau otot ini kuat, wanita lebih bisa menahan keinginan untuk berkemih.
Cara melakukan kegel cukup sederhana. Seorang wanita disarankan untuk menahan berkemih selama beberapa saat. Otot yang digunakan untuk menahan kencinglah yang ditahan selama 10 detik atau semampunya. Selanjutnya lepaskan dan lakukan penahanan lagi hingga 15 kali setiap satu setnya. Latihan ini akan menurunkan risiko terus berkemih secara berlebihan.
Beberapa wanita ada yang memilih untuk tidak minum terlalu banyak agar tidak terus ke kamar mandi. Apa yang dilakukan ini sebenarnya tidak benar. Lebih baik tetap mengonsumsi air sesuai dengan anjuran. Wanita yang hamil butuh banyak air karena harus menyuplai janin yang ada di dalam rahimnya.
Barangkali yang bisa dihindari oleh wanita kalau mereka ingin tidak terlalu sering ke kamar mandi adalah menghindari makanan dan minuman dengan sifat diuretik. Kopi dan teh bisa menyebabkan wanita jadi mudah beser dan akhirnya bolak-balik ke kamar mandi. Buah seperti melon atau semangka juga harus dibatasi.
Demikianlah ulasan tentang alasan mengapa seorang wanita sering sekali berkemih khususnya saat hamil. Pada trimester pertama dan terakhir, kondisi ini biasanya muncul dan cukup menyiksa. Oleh karena itu, wanita yang sedang hamil harus bisa menyiapkan dirinya secara fisik agar tubuhnya tetap sehat dan kehamilannya tidak mengalami gangguan.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Post a Comment for "Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Muda? Ini Penyebabnya!"