Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sharing Pengalaman Sakit Gigi Bungsu Kena Gusi, Bagaimana Mengatasinya? (Bag. 1)

Pernah mengalami sakit gigi bungsu? aduh itu pasti sakit banget. Pada kesempatan artikel kali ini saya akan share pengalaman sakit gigi bungsu yang berujung disuruh impaksi alias bedah mulut.

Sebelumnya mari kita cari tau dulu apa itu gigi bungsu. Gigi bungsu adalah gigi geraham yang tumbuh paling belakangan. Karena datang terakhir maka disebutlah sebagai gigi bungsu.

Posisi gigi ini ada di paling belakang geraham anda, ada yang bilang ke saya tumbuhnya biasanya diatas usia 25 tahun. Ada pula yang berusia 30 tahun keatas baru tumbuh, berbeda-beda ya tidak sama. Uniknya, gigi bungsu yang belakangan tumbuh ini kadang gak punya space/tempat yang cukup buat tumbuh. Maka jadilah yang namanya nyeri-nyeri pada saat makan.

Gigi bungsu yang bermasalah biasanya tumbuh karena tidak sempurna seperti geraham lain

Nah pengalaman yang terjadi pada saya, kala itu saya sedang mudik pulang kampung karena sedang liburan. Singkat cerita, di kampung ketika sedang bertamu saya disuguhi makanan keripik tempe.

Saking asiknya makan, sampai lupa udah berapa keripik tempe yang saya makan. Tak sadar pula tau-tau saya salah gigit, keripik yang harusnya dikunyah oleh geraham malah bergeser dan mengenai gusi bagian belakang.

Rasanya nyeri biasa, saya anggap tidak masalah hanya nyeri sebagaimana biasa terjadi, ah ntar juga hilang sendiri gumam saya waktu itu.

Nah selang pulang, malamnya saya mencoba makan malam. Di waktu makan malam inilah saya merasa ada yang gak beres. Gusi tidak bisa diajak kompromi buat ngunyah. Jadi gusi ini seolah ada tonjolan yang bikin gigi tidak bisa bekerja sempurna dalam mengunyah makanan.

Masalah ini benar-benar mengganggu saya, saya pun tidak selera makan padahal perut laper. APa daya gigi tak sanggup mengunyahnya. Saya pun mulai browsing apakah ada suatu pertanda buat jadi obat bagi masalah gigi saya.

Liburan pun usai. Saya kembali ke Bogor dengan membawa rasa sakit gusi. Masya Allah di sepanjang perjalanan kereta, saya benar-benar gak bisa makan nasi. Sangat menyiksa sekali sakit gusi yang saya alami. Nyaris saya hanya makan makanan yang lembut semua.
gigi bungsu jika dilihat dari scan rontgen

Setiba di Bogor, hari-hari yang saya lalui terasa membosankan. Rasa pengen makanan biasa tak bisa lagi ditahan, tapi yah apa daya belum mampu juga. Sayapun memutuskan untuk makan bubur ayam, hal ini terjadi bukan hanya sehari dua hari, tapi sampai seminggu.

Coba anda bayangkan, anda mencium bau masakan enak banget...selera makan anda bangkit dong? tapi begitu sampai di mulut, makanan tersebut tidak bisa dikunyah karena anda tidak mampu. Sungguh sangat tersiksa.

Istri saya beberapa kali membujuk saya untuk dibawa ke dokter gigi. Namun saya menolaknya, karena saya anggap ini masih biasa, ah entar juga sembuh. Saya masih anggap biasa saja.

Kurang lebih makan bubur seminggu bosen juga. Lama-lama habis juga kesabaran saya. Bismillah deh nekat saya beranikan diri ke dokter gigi langganan kami.

Begitu masuk ruangan dokter tersebut, saya pun diperiksa secara menyeluruh. Dokter melihat gigi geraham kanan bagian bawah saya. Dan ternyata tindakan apa yang diberikan? dokter hanya menyuntik gigi saya dengan minyak MHS dari HPAI. Ini bukan promosi ya teman-teman, dokter tersebut memang tidak memakai obat kimia lagi, sudah beralih ke herbal.


Semua yang berobat di dokter gigi ini, akan disarankan minum obat herbal. Itulah kenapa saya cocok dengan dokter tersebut.

Disuntiknya gigi saya dan beberapa kali disemprot juga masih dengan alat suntik, di sekitaran geraham saya. "Gimana rasanya sekarang?" tanya dokter padaku. "Ya mendingan lah dokter."

"Saya sarankan anda rontgen gigi geraham ya, saya kawatir ini gigi bungsu harus dicabut. Bisa rontgen di RSUD dengan membawa surat rekomendasi dari saya" saran dokter padaku.

"ohhh harus di rontgen ya?" ngeri kaga tuh?

Saya pun pamit dan pulang dengan membawa seribu pertanyaan. Habis di rontgen kira-kira mau diapain ya?

Bersambung... 

Post a Comment for "Sharing Pengalaman Sakit Gigi Bungsu Kena Gusi, Bagaimana Mengatasinya? (Bag. 1)"