Mau Coba Beasiswa Brunei 2019? Kamu Harus Siap Disibukan Mempersiapkan Berkas
Beasiswa Brunei Darussalam 2019 kembali dibuka nih teman-teman, ada yang tertarik mencobanya? namun sebelum kalian mencoba mendaftar beasiswa tersebut, baca baik-baik pengalaman saya dalam mendaftar Beasiswa Brunei tahun lalu.
Berawal dari penasaran dengan beasiswa satu ini, saya pun menyiapkan diri dengan melengkapi berbagai berkas. Jauh-jauh hari sekitar di bulan November saya melengkapi persyaratan beasiswa Brunei ini. Buat teman-teman yang pengen tau persyaratannya apa aja bisa klik di sini.
Disitu udah lengkap banget apa saja yang harus disiapkan, well harus saya katakan beasiswa ini adalah BEASISWA TERRIBET (sorry to say), Paling Ribet di administrasinya. Jadi kalian harus benar benar persiapkan betul, saya siapkan dari bulan November, padahal bulan Februari atau awal-awal tahun baru buka.
Mau tau ribetnya seperti apa?
Karena saya mau mendaftar ke UBD maka saya harus daftar ke universitasnya dulu baru daftar beasiswa tersebut, mendaftar di UBD juga udah pasti ribet, kalian harus isi form pendaftaran via online di website universitas tersebut. Yang milih kampus UBD WAJIB daftar dulu ke UBD (alias wajib diterima jadi mahasiswa dulu), kalau kampus selain UBD tidak daftar dulu ke kampus yang bersangkutan.
Melengkapinya bukan perkara mudah, kalian harus siapkan scan ijasah dsb, dan harus punya paspor! kalau saya sih memang sudah punya paspor jadi bisa lanjut isi dsb. Di form juga harus mengisi essay mirip mirip ngisi form beasiswa, ditanya seputar alasan kenapa milih studi tsb dan kontribusinya. Tak lupa minta perekomendasi untuk dicantumkan bahwa anda direkomendasikan untuk masuk univ tsb.
Dan lagi, ini belum selsai, anda harus kirim hard copy ke universitas tsb. Anda harus melampirkan formulir tersebut yang sudah diisi lalu di print, ijasah, sertifikat toefl (min 550) dsb. Saya pun berusaha memenuhi syarat tersebut dan segera kirim via pos ke Brunei. Berapa tarifnya kirim dokumen? ya gak sampai 150 ribu lah.
Itu saja kah ribetnya?
Oh tidak semudah itu. Anda harus melengkapi form beasiswa BDGS. Ini juga memakan waktu dan fikiran saya. Research proposal harus siap, paspor, isi lengkap formulir, SKCK, semua ijasah dan teman2 harus sudah di translate ke inggris, dan minta rekomendasi ke KEMENLU atau ke KEMENDIKBUD.
SKCK juga katanya harus sampai mabes POLRI jika SKCK tersebut digunakan untuk melamar beasiswa luar negri, kebayang gak buat SKCK dari polsek, polres, lanjut ke Mabes?
Dan kalian harus minta Endorse, alias rekomendasi ke Kemenlu atau ke Kemendikbud. Kalau di formulir beasiswa, disarankan ke Kemenlu, tapi tidak wajib jika memang letak rumah kalian jauh dari Jakarta. Hal ini sudah saya tanyakan ke bagian penerangan Beasiswa langsung.
Step selanjutnya?
Saya beruasha mencari info selengkap mungkin, saya pun search grup FB beasiswa brunei siapa tau ada, ada tapi gak aktif. Jadilah saya ketemu dengan Fans Page resmi KBRI Brunei. Di fans page tersebut saya pun bertanya aktif menanyakan langkah-langkah dan seputar Brunei.
Mereka pihak KBRI menyarankan agar kita, para pelamar beasiswa mengirimkan persyaratan dicopy sebanyak 3 rangkap, yang nantinya akan dicap endorse oleh KBRI. Karena menurut saya ini resmi, saya pun kirim dokumen tersebut ke alamat KBRI Brunei. Lelah kan?
Barulah terakhir, saya kirim juga via scan ke alamat email beasiswa. Itupun harus berkali kali, karena email dari sana penuh. Jadi saya kirim email berisi lampiran menjadi beberapa kali email.
Jika dirangkum, yang saya lakukan adalah
1. Apply ke Universitas Brunei Darussalam (UBD)
2. Kirim dokumen ke UBD
3. Kirim dokumen ke KBRI Brunei
4. Kirim dokumen (submit) via email ke BDGS
Buat teman-teman yang mau daftar semangat ya, saya bukan bermaksud apapun, hanya ingin berbagi pengalaman saja. Dengan pembukaan beasiswa yang hanya memiliki waktu 1 bulan saja, anda harus persiapan betul dari bulan November, Lengkapi persyaratannya ikuti ritmenya.
Kalau saya sendiri, dari hasil tersebut saya tidak lolos baik di UBD maupun di Beasiswanya. Untuk kamu yang mau coba, keep spirit ya.
Berawal dari penasaran dengan beasiswa satu ini, saya pun menyiapkan diri dengan melengkapi berbagai berkas. Jauh-jauh hari sekitar di bulan November saya melengkapi persyaratan beasiswa Brunei ini. Buat teman-teman yang pengen tau persyaratannya apa aja bisa klik di sini.
Disitu udah lengkap banget apa saja yang harus disiapkan, well harus saya katakan beasiswa ini adalah BEASISWA TERRIBET (sorry to say), Paling Ribet di administrasinya. Jadi kalian harus benar benar persiapkan betul, saya siapkan dari bulan November, padahal bulan Februari atau awal-awal tahun baru buka.
Mau tau ribetnya seperti apa?
Karena saya mau mendaftar ke UBD maka saya harus daftar ke universitasnya dulu baru daftar beasiswa tersebut, mendaftar di UBD juga udah pasti ribet, kalian harus isi form pendaftaran via online di website universitas tersebut. Yang milih kampus UBD WAJIB daftar dulu ke UBD (alias wajib diterima jadi mahasiswa dulu), kalau kampus selain UBD tidak daftar dulu ke kampus yang bersangkutan.
Melengkapinya bukan perkara mudah, kalian harus siapkan scan ijasah dsb, dan harus punya paspor! kalau saya sih memang sudah punya paspor jadi bisa lanjut isi dsb. Di form juga harus mengisi essay mirip mirip ngisi form beasiswa, ditanya seputar alasan kenapa milih studi tsb dan kontribusinya. Tak lupa minta perekomendasi untuk dicantumkan bahwa anda direkomendasikan untuk masuk univ tsb.
Dan lagi, ini belum selsai, anda harus kirim hard copy ke universitas tsb. Anda harus melampirkan formulir tersebut yang sudah diisi lalu di print, ijasah, sertifikat toefl (min 550) dsb. Saya pun berusaha memenuhi syarat tersebut dan segera kirim via pos ke Brunei. Berapa tarifnya kirim dokumen? ya gak sampai 150 ribu lah.
Itu saja kah ribetnya?
Oh tidak semudah itu. Anda harus melengkapi form beasiswa BDGS. Ini juga memakan waktu dan fikiran saya. Research proposal harus siap, paspor, isi lengkap formulir, SKCK, semua ijasah dan teman2 harus sudah di translate ke inggris, dan minta rekomendasi ke KEMENLU atau ke KEMENDIKBUD.
SKCK juga katanya harus sampai mabes POLRI jika SKCK tersebut digunakan untuk melamar beasiswa luar negri, kebayang gak buat SKCK dari polsek, polres, lanjut ke Mabes?
Dan kalian harus minta Endorse, alias rekomendasi ke Kemenlu atau ke Kemendikbud. Kalau di formulir beasiswa, disarankan ke Kemenlu, tapi tidak wajib jika memang letak rumah kalian jauh dari Jakarta. Hal ini sudah saya tanyakan ke bagian penerangan Beasiswa langsung.
Step selanjutnya?
Saya beruasha mencari info selengkap mungkin, saya pun search grup FB beasiswa brunei siapa tau ada, ada tapi gak aktif. Jadilah saya ketemu dengan Fans Page resmi KBRI Brunei. Di fans page tersebut saya pun bertanya aktif menanyakan langkah-langkah dan seputar Brunei.
Mereka pihak KBRI menyarankan agar kita, para pelamar beasiswa mengirimkan persyaratan dicopy sebanyak 3 rangkap, yang nantinya akan dicap endorse oleh KBRI. Karena menurut saya ini resmi, saya pun kirim dokumen tersebut ke alamat KBRI Brunei. Lelah kan?
Barulah terakhir, saya kirim juga via scan ke alamat email beasiswa. Itupun harus berkali kali, karena email dari sana penuh. Jadi saya kirim email berisi lampiran menjadi beberapa kali email.
Jika dirangkum, yang saya lakukan adalah
1. Apply ke Universitas Brunei Darussalam (UBD)
2. Kirim dokumen ke UBD
3. Kirim dokumen ke KBRI Brunei
4. Kirim dokumen (submit) via email ke BDGS
Buat teman-teman yang mau daftar semangat ya, saya bukan bermaksud apapun, hanya ingin berbagi pengalaman saja. Dengan pembukaan beasiswa yang hanya memiliki waktu 1 bulan saja, anda harus persiapan betul dari bulan November, Lengkapi persyaratannya ikuti ritmenya.
Kalau saya sendiri, dari hasil tersebut saya tidak lolos baik di UBD maupun di Beasiswanya. Untuk kamu yang mau coba, keep spirit ya.
Post a Comment for "Mau Coba Beasiswa Brunei 2019? Kamu Harus Siap Disibukan Mempersiapkan Berkas"