Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Tips Cara Pecah Telur Tembus Kerja Freelancer di Upwork


Mau sharing lagi nih ke temen-temen yang baru mulai di Upwork. Masih seputar #pecahtelur, tapi kali ini cerita tentang salah satu temen yang baru aja banget nget nget kemarin diajarin apply, langsung gas nyoba, and guess what? Yep, dia berhasil dapet kontrak PERDANA dari proposal PERTAMA-nya. Loh kok bisa? Ya bisa aja dan ga mustahil kalo emang strateginya bener. No special ingredients karena kurang lebih pasti sama dengan yang udah sering dibahas di grup ini. Tapi coba saya rangkum dan share sedikit cara yang biasa saya pakai, yg kebetulan juga works diterapin temen-temen yang ikut belajar, terlepas apapun bidang keahlian mereka.


Disclaimer dulu ya. Saya selalu sampaikan di awal setiap kali ngajarin orang, bahwa apapun itu engga ada yang namanya jaminan works 100% #pecahtelur atau pasti tembus kontrak. Toh rejeki juga udah ada yang ngatur. Tapi yang jelas, tujuan saya sharing tips atau strategi apply job ini bisa ngebantu temen-temen untuk fokus mengoptimalkan amunisinya (connect), and boost your chance to win your very first client, and to win more clients.

Without further ado, let's jump right in!

TIPS PERTAMA

Selesai dengan diri sendiri dulu. Dalam konteks Upwork ini ya artinya temen-temen harus udah punya skill yang layak jual (siap ditawarkan ke pasar), udah nyusun profile yang relevan, udah nyiapin portfolio yang menarik, dan udah nyiapin template cover letter atau proposal yang siap diotak-atik sesuai isi job post yang ingin di-apply nantinya. Untuk sekarang saya ga akan bahas detail poin-poin ini. Kalau misalnya masih belum tahu mau belajar skill apa, atau bingung gimana cara bikin cover letter yang bagus, ya pikiren dhewe sek. Pokoknya silahkan pelajari sendiri dulu di postingan lampau grup ini. Masih sangat relevan kok. Karena di tulisan ini saya akan fokus gimana caranya kita mengoptimalkan connect.

TIPS KEDUA

Manfaatkan fitur filter dengan tepat. Minimal dua filter berikut yang perlu diperhatikan:

1. Number of proposal. Silahkan main di area "less than 5" sampai "15-20". Apply secara bertahap. Maksudnya, kalau job post di layer pertama filter "less than 5" udah semua kita apply, lanjut ke layer berikutnya yakni "5-10", dan seterusnya. Dengan catatan, prioritaskan apply pada job yang paling tinggi peluangnya atau paling sesuai dengan profil kita. Apply sesegera mungkin setelah job post muncul. At least rentang waktu last 12-24 hours, untuk meningkatkan peluang proposal kita direspon sebelum pesaing lain bermunculan. Untuk job post dengan jumlah proposal 50+, sebaiknya dihindari dulu.

2. Client info: pilih yang "payment verified". Karena ini salah satu cara kita memastikan job post itu bukan fake, spam, atau juga scam. Jangan ambil pusing dan buang-buang connect apply ke job post yang peluangnya lebih rendah atau belum jelas.

TIPS KETIGA

Memilih client yang tepat. Pastikan profile client sehat, aman, dan kredibel. Beberapa hal yang bisa kita perhatikan adalah:

1. Location. Sebaiknya hindari client dari negara Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, dan India (What so called PBSI). Seringnya tipe client dari negara ini adalah mereka yang 'demand us to work more with less pay', tidak professional, kurang bisa menghargai freelancers, dan maaf, banyak pelaku scam. Tapi kalau kita bisa memastikan client dari negara-negara ini kredibel ya sah-sah aja untuk apply dan kerja dengan mereka. Saya sendiri terakhir ambil job dari client PBSI selesai dengan baik dan total nilai kontraknya di angka $9.5k.

2. Hiring percentage atau recruitment rate. Data ini bisa menunjukkan seberapa serius client mencari freelancer di setiap job post yang mereka pasang. Pastikan kita apply ke client yang punya hiring percentage bagus di atas angka 60% supaya engga kena ghosting.

3. Average hourly rate & client's budget. Nilai rata-rata hourly rate yang biasa client keluarkan dan budget project yang tertera bisa kita jadikan patokan untuk menilai seberapa fair client dalam menghargai skill dari suatu bidang. Kalau underpaid, sebaiknya hati-hati. Tapi untuk tujuan awal #pecahtelur, should be fine. 

4. Total spent. Semakin tinggi total spent atau uang yang dikeluarkan client selama nge-Upwork bisa ngasih kita gambaran tentang seberapa aktif dan seberapa profesional mereka bekerja dan berinteraksi dengan freelancers.

5. Client's past works. Dari sini kita bisa lihat seberapa sehat client tersebut untuk kita jadikan rekan kerja. Kalau ternyata banyak feedback negatif dari pengalaman freelancers yang pernah kerja dengan client tersebut ya sebaiknya pikir-pikir lagi kalau mau apply.

6. Client's background. Kita bisa cari tahu kalau ada data pendukung yang bisa kita dapatkan dari job description dan client's feedback, misalnya tertera nama client dan nama perusahaan, kita bisa telusuri profile-nya lebih lanjut di Linkedin dan di website resmi perusahaan mereka.


Keep reading. Ada bonus tips di penghujung tulisan. :)


TIPS KEEMPAT

Perhatikan preferensi client. Pastikan teliti dan usahakan baca sampai habis setiap isi dari job post yang akan di-apply. Jangan paksa apply kalau kita tidak memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Misalnya:

1. Client mencari orang dengan pengalaman spesifik di bidang tertentu atau portfolio yang relevan. Mungkin profile dan portfolio kita layak dipertimbangkan, tapi akan selalu kalah prioritas dengan mereka yang sudah memiliki pengalaman dan memiliki portfolio yang lebih relevan sesuai yang diharapkan client.

2. Kesanggupan waktu. Biasanya ada client yang minta project kilat. Kalau sekiranya mampu, jadilah garda terdepan untuk menawarkan kesanggupan dan komitmen kita. Biasanya juga tipe client yang butuh segera ini menuntut kita untuk responsive secara komunikasi. Jadi kalau ga sanggup ya baiknya skip dulu aja. Don't try try.

3. Lokasi kita berada diluar preferensi client. Sebaiknya jangan paksa apply kalau preferensi lokasi client jauh dari Indonesia, misalnya mencari freelancers Amerika atau Eropa based, karena bisa dipastikan client butuh talent yang fluent berbahasa inggris dan bekerja di zona waktu yang tidak jauh berbeda dari mereka.

4. Client mencari tim bukan perorangan, atau sebaliknya. Ada beberapa alasan misalnya budget, skala projek, fleksibilitas kerja, diversifikasi tugas, dan lainnya. Biasanya client akan sangat ketat dalam memfilter talent berdasar preferensi ini. 

5. Ada juga kata kunci. Biasanya client sengaja menyisipkan kata kunci tertentu di dalam job post  mereka dan meminta kita untuk menyebutkannya kembali di awal proposal kita sebagai bukti bahwa kita benar-benar menyimak isi job post mereka, dan memastikan kita bukan robot. Jadi ya itu tadi, tolong teliti.

6. Selebihnya ada preferensi bahasa, tools, rate kecil, dan minimum JSS sekian. Yang ini saya skip aja ya. Temen-temen pasti udah kebayang gimana detailnya.


TIPS KELIMA

Timing. Selain mengupayakan apply di awal waktu, perhatikan juga poin timing berikut:

1. Jam apply. Sebenarnya kita bisa pakai dua pendekatan waktu: A. Menyesuaikan mood kita mau hunting jobnya kapan, atau B. Menyesuaikan jam aktif calon client yang kita targetkan. Goals dari poin B ini adalah mengincar kesempatan yang lebih tinggi untuk diinterview oleh client. Misalnya US-Canada based client, waktu yang tepat untuk apply ke mereka ada di jam 21.30-04.00 WIB (pagi-siang harinya mereka). Untuk negara lainnya bisa coba temen-temen rumuskan sendiri.

2. Hindari weekend. Fokuskan apply pada hari-hari produktif kerja seperti Senin-Kamis. Kalopun ada job baru di hari weekend, biasanya yang sering saya jumpai adalah client yang tidak responsive, yang baru akan aktif kembali di hari Senin pekan berikutnya di mana jumlah proposal sudah numpuk banyak, dan bisa jadi proposal kita sudah tenggelam jauh di bawah.


TIPS KEENAM (TERAKHIR)

Pasang rate rendah dulu. Goalsnya adalah #pecahtelur, jadi gaperlu muluk-muluk lah ya. Pas apply job nanti, silahkan propose rate rendah dulu untuk menarik perhatian si calon client. Tidak harus mulai di angka $5/hour. Bisa propose di angka $8, $10, $13, atau $15, atau lebih tinggi kalau memang angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan rata-rata pesaing. Tapi tetap harus hati-hati dan teliti juga, kalau average hourly rate client cukup tinggi dan kita propose rate sangat rendah (misal $5), justru bisa menimbulkan kesan bahwa kita tidak profesional karena belum bisa menilai diri sendiri dan belum bisa memposisikan diri dalam persaingan. Trus, gimana cara lihat rate yang diajukan freelancer lain? Caranya dengan upgrade membership kita dari Basic ke Plus (seharga $14.99/bulan), nanti kita bisa ngintip batas bawah dan batas atas bid dari freelancers lain. Untuk bersaing di awal-awal, cara ini cukup ampuh. Sebuah investasi.

Seharusnya saya lanjutkan bahas soal cover letter atau proposal yang juga berperan cukup krusial dalam keberhasilan #pecahtelur. Tapi berhubung fokusnya bukan kesana, jadi mohon dimaklumi. Lagi-lagi apa? Yak, silahkan pelajari sendiri dulu.

Wes. Kurang lebih itu strategi apply yang saya pikir bisa langsung aja dipraktekin tanpa perlu keahlian khusus. Biar lebih mudah mungkin bisa dibuat checklist. Goalsnya adalah mengoptimalkan pemakaian connect, supaya engga boros dan sia-sia dipakai untuk apply ke job-job yang kurang menjanjikan. Kalo kata mbah Sun Tzu,

"Sebelum masuk ke medan perang, kenalilah dirimu dan kenalilah musuhmu. Maka dalam seratus pertempuran, kamu akan menang seratus kali."

Dalam seratus kali apply, insya Allah #pecahtelur seratus kali. Aamiin! :)


Yakin pasti berhasil, mas? Yakin connectmu bakal optimal iya. Tapi jamin works 100% #pecahtelur? Tentu tidak. But so far, udah ada tujuh orang yg secara personal saya bimbing nge-Upwork nerapin cara yang sama. Ada yang masih merangkak (mungkin karena belum serius di Upwork), ada juga yang sudah berhasil tembus earnings $30k. Sebagian besar mereka start dari nol, baru daftar Upwork. Satu diantaranya bahkan start dari minus (belum punya skill), yang ceritanya niat banget belajar sampe rela ngutang beli courses, rela cuti kerja buat fokus belajar skill baru (dulunya dia orang sales), rela ngurangin tidur karena keasikan belajar, dan alhamdulillahnya terbayar manis karena berhasil tembus earnings $10k di Upwork dan sekarang ambil posisi remote full-time as No-Code Developer di digital agency Jakarta. Temen-temen pasti juga bisa. :)


[BONUS]

Kalau sekiranya dapet respon dari client dan diminta call interview tapi kitanya belum siap secara mental dan bahasa, temen-temen bisa bahasakan seperti ini:

"Hi, [client]. To be honest, I'm not confident about meeting you on a call, but I believe we can efficiently address any questions or details here by message. Hope this works for you. Thanks!".

Trust me, it works! Haha.

Semoga nantinya semakin banyak bermunculan cerita #pecahtelur baru versi temen-temen setelah menerapkan strategi di atas. Sukur-sukur bisa kayak mereka yang baru apply langsung #pecahtelur. Sukur-sukur lagi kalau dapet long-term, wes gausah mikir apply-apply lagi wkwk. 

Sesuai niatan saya kemarin, pelan-pelan saya pengen berbagi ilmu dan pengalaman, pengen membersamai temen-temen semua berjuang bareng menuju #pecahtelur dan sukses di dunia freelance. Lah siapa saya? Ya rata-rata orang pada umumnya aja. Tidak lebih expert dari para guru dan suhu di sini. Cuman kebetulan memulai sedikit lebih awal, dan mengambil kesempatan untuk sharing melalui tulisan di sini.

Silahkan save post ini kalau dirasa bermanfaat. Dan silahkan sharing juga di kolom komentar kalau ada tips & trick lain yang bisa kita coba bareng-bareng.


Post a Comment for "6 Tips Cara Pecah Telur Tembus Kerja Freelancer di Upwork"