Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana Rasanya Kuliah di Hungaria? Sharing Pengalaman Dari Seorang Awardee Stipendium Hungaricum


Sziasztok! Perkenalkan nama saya Ronny, salah satu penerima beasiswa Stipendium Hungaricum (SH) tahun 2021. Saya mendapatkan kesempatan untuk belajar di jurusan Engineering Management di University of Debrecen (Unideb) untuk jenjang magister. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi cerita mengenai pengalaman saya selama menjadi mahasiswa di kota Debrecen, Hongaria. Namun, sebelum membahas lebih jauh mengenai kehidupan mahasiswa di Debrecen, mari kita berkenalan dulu dengan kota Debrecen.


Sekilas Mengenai Kota Debrecen

Kota Debrecen adalah kota terbesar kedua di Hongaria berdasarkan jumlah penduduk (sekitar 202,402 jiwa di tahun 2019), dan terbesar ketiga berdasarkan luas wilayah (461.25 km2) 1. Letaknya berada di sebelah timur kota Budapest, sekitar 2 jam 30 menit perjalanan dari bandara Budapest dengan menggunakan mobil atau kereta. Kita bisa menemukan banyak bangunan tua bergaya Eropa di pusat kota, menjadikan pusat kota sangat estetik untuk lokasi foto-foto. Di sekitar lokasi ini banyak kafe dan restoran untuk bersantai sambil menikmati suasana. Salah satu bangunan yang menjadi ikon kota ini adalah Reformed Great Church of Debrecen, lokasi gereja ini juga berada di pusat kota.

Secara geografis, kota Debrecen berada di region yang bernama Northern Great Plain. Sesuai namanya, kota ini berada di wilayah datar yang luas, jadi tidak ada gunung ataupun bukit di kota ini. Sebagai gantinya, kota ini memiliki banyak area hijau dan taman hutan kota yang sangat indah. Salah satu hutan kota di Debrecen adalah Nagyerdei Park atau The Great Forest Park. Taman ini adalah lokasi favorit pelajar Indonesia untuk berkumpul dan menikmati pemandangan sambil mengadakan potluck. Kota ini juga tidak jauh dari Hortobágyi National Park, sebuah padang rumput yang luas dan merupakan kawasan UNESCO World Heritage Sites. Taman nasional tersebut menjadi habitat dari beragam spesies flora dan fauna, termasuk di antaranya 342 spesies burung2.

Kota ini memiiliki dua rute tram listrik dan banyak rute bus umum sebagai sarana transportasi massal. Sulit untuk menemui kemacetan dan polusi di jalanan kota Debrecen, karena sepeda dan transportasi massal menjadi kendaraan favorit warga lokal dan mahasiswa internasional disini. Sudah banyak juga mobil dan bis menggunakan mesin listrik. Kota ini juga memiliki bandara internasional sendiri, menyediakan penerbangan ke dalam dan luar negeri. Dengan adanya bandara ini, pastinya memudahkan kamu yang punya cita-cita melakukan perjalanan keliling Eropa.

Bagaimana Rasanya Tinggal di Kota Debrecen?

Saya masih ingat perjalanan pertama saya dari bandara Budapest menuju Debrecen. Sepanjang perjalanan selama 2,5 jam itu, saya mencoba menerka-nerka seperti apa kota yang akan saya tinggali selama dua tahun ke depan. Bahkan semenjak masih di Indonesia, saya banyak mencari tahu tentang kota Debrecen. Kadang mencoba “tur virtual” dengan menggunakan Google Street View. Saya membayangkan kota ini sebagai kota pelajar yang tidak segemerlap ibu kota, namun tenang dan nyaman untuk belajar. Mungkin mirip seperti suasana kota Yogyakarta. Kedua kota ini juga memiliki kemiripan sejarah. Baik Yogyakarta maupun Debrecen sama-sama pernah menjadi ibu kota negara untuk sementara saat masa perang.

Setelah keluar dari jalan tol M35 dan mulai memasuki kota Debrecen, pemandangan pertama yang menyambut saya adalah pusat perbelanjaan Auchan, dan blok-blok apartemen bergaya Soviet. Komplek apartemen seperti ini banyak kita temui di kota ini. Di apartemen seperti inilah mayoritas penduduk lokal dan mahasiswa internasional tinggal. Walaupun ada juga rumah tapak dan duplex. Saya sendiri menyewa tempat di salah satu apartemen ini bersama 2 mahasiswa lain dari Indonesia. Kontrak sewa flat disini rata-rata minimal 1 tahun dan wajib membuat kontrak tertulis yang ditanda tangani kedua belah pihak. Di isi kontrak tersebut kita bisa membaca hak dan kewajiban kita sebagai penyewa.

Karena sudah terlalu lelah melewati perjalanan selama 16 jam, saya memilih untuk istirahat dan memandangi suasana kota dari jendela apartemen kami di lantai sembilan. Terlihat jelas kota ini begitu datar, tidak ada gunung atau bukit sedikit pun sepanjang mata memandang. Namun, banyak area hijau. Kala membuka jendela, udara segar menghampiri. Hal yang paling mencolok adalah kehidupan kota ini sudah sangat sepi begitu masuk jam delapan malam.

Keesokan harinya saya mencoba menjelajahi kota dengan berjalan kaki. Hal unik yang saya sadari adalah warga lokal yang tinggal di sini kebanyakan adalah lansia. Sepanjang jalan kota Debrecen, kita akan berpapasan kakek-kakek dan nenek-nenek yang masih sangat sehat di usia senja mereka. Mereka berjalan kaki, naik sepeda, atau naik dan turun angkutan umum sendiri, tanpa ditemani oleh anak atau cucunya. Ini pemandangan yang jarang saya lihat di Jakarta.

Setelah lebih lama tinggal di sini, saya menyadari rahasia kebugaran fisik warga senior disini adalah karena olah raga menjadi bagian dari rutinitas mereka. Fasilitas olah raga disediakan di taman- taman kota, dan warga lokal betul-betul memanfaatkannya. Hal yang sama juga kita bisa temui di kolam renang. Bahkan Physical Education (PE) adalah matakuliah wajib bagi semua mahasiswa tahun pertama di sini. Selain itu memang sangat menyenangkan berolah raga di sini, karena udaranya segar dan fasilitasnya mudah diakses. Kamu bisa jogging di Nagyerdei Park, nge-gym di UniFit Nagyerdei Stadium, berenang di Aquaticum, bermain sepak bola di lapangan Agrar Campus dan DEAC, atau melakukan kalistenik dengan memanfaatkan pull-up bars di taman-taman kota.

Suasana internasional juga sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Mayoritas warga asing di kota Debrecen adalah mahasiswa Unideb. Berdasarkan data tahun 2019, 6297 orang atau 22% mahasiswa di Unideb adalah mahasiswa internasional, dan jumlahnya terus bertambah setiap tahun3. Kita bisa menemui orang dari berbagai macam ras dan bahasa di setiap jalan di kota ini. Di sisi lain, warga lokal masih agak kesulitan untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris, terutama mereka yang lebih tua. Karena faktor historis, warga senior lebih familiar dengan bahasa Jerman atau Rusia. Di pusat perbelanjaan juga masih ada penjaga toko yang masih belum fasih berbahasa Inggris. Jadi, siap-siaplah dengan aplikasi penerjemah kalau menemui situasi buntu karena kendala bahasa.

Walaupun menyandang predikat sebagai kota terbesar kedua dalam hal jumlah penduduk, kota ini sebenarnya masih lebih kecil dan sepi dibandingkan kota-kota besar di Indonesia. Setiap sudut kota ini mudah dijangkau dengan menggunakan sepeda, tram atau bus. Jadi, kalau kamu punya sepeda lipat atau skuter listrik dan memungkinkan untuk dibawa kesini, maka bawalah. Akan sangat terpakai.

Transportasi umum di kota ini dikelola oleh perusahaan publik bernama DKV (Debreceni Közlekedési Vállalat). Transportasi umum di sini terbilang nyaman. Mudah diakses dan ada pemberitahuan berbahasa Inggris. Rute dan jadwal dari bus dan tram bisa kita pantau secara online di aplikasi menetrend. Tram dan bus menggunakan tiket yang sama, dan harga untuk 1x perjalanan (single ticket) adalah 350 forint. Tiket ini bisa dibeli di mesin tiket di halte tram. Namun, tidak semua halte tram ada mesin tiketnya. Bisa juga dibeli di minimarket seperti Coop atau e-ticket dari aplikasi mobilejegy. Sebagai mahasiswa, kita bisa membeli student monthly pass seharga 4000 forint. Dengan tiket bulanan ini, kita bebas naik transportasi umum sebanyak apapun di dalam kota Debrecen selama satu bulan. Namun, syaratnya kita harus sudah mempunyai student ID. Monthly pass ini bisa dibeli di mesin tiket, kantor pos, atau kantor DKV.

Debrecen juga memiliki beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi untuk leisure time. Kafe dan bar di pusat kota bisa kamu datangi untuk menghabiskan waktu bersama teman-temanmu. Tidak jauh dari pusat kota, ada Forum Mall dan Debrecen plaza untuk shopping dan menonton bioskop. Kamu juga bisa bermain bowling dan billiard di Station Bowling di dekat stasiun Nagyállomás. Ada juga wahana air yang cukup lengkap bernama Aquaticum. Tidak jauh dari Aquaticum, ada stadion Nagyerdei. Di Hongaria, sepak bola merupakan salah satu olah raga paling popular, jadi kamu bisa menonton pertandingan sepak bola di stadion ini.

Menurut saya, kota Debrecen sangat nyaman untuk tinggal dan belajar. Suasananya tenang dan sangat mudah dan cepat untuk berkomuter karena kotanya tidak terlalu besar. Biaya hidup dan sewa apartemen di kota ini lebih murah dari Budapest. Walaupun memang kota ini tidak semegah dan memiliki tempat hiburan sebanyak di ibu kota. Jadi, bisa dikatakan kota ini cocok untuk kamu yang suka dengan ketenangan kota pelajar.

Bagaimana Rasanya Menjadi Mahasiswa University of Debrecen?

Jawaban untuk pertanyaan ini tergantung dari banyak hal. Setiap jurusan dan fakultas punya kultur dan suasana yang berbeda. Bahkan teman-teman sekelasmu juga berpengaruh terhadap “rasa” berkuliah di kampus. Tapi secara umum berikut kesan yang saya dapatkan selama berkuliah di Unideb:

• International Student Union (ISU) Debrecen Sangat Aktif

Di awal tahun ajaran baru, International Student Union (ISU) Debrecen rutin mengadakan acara bernama Fresher’s Day. Acara ini gratis dan diperuntukan bagi mahasiswa internasion baru. Kegiatannya berupa city tour, olah raga bersama, berenang bersama di Aquaticum. Selain itu, mereka juga rutin mengadakan pesta pembukaan tahun ajaran baru akan mulainya awal tahun ajaran baru. Acara ini bernama YouDay4. Menurut saya event ini sangat spektakuler untuk acara kampus. Pihak Unideb menyewa stadion Nagyerdei untuk acara ini, dan di sini kita bisa menonton konser musik dari artis-artis lokal dan pertunjukan lainnya. Acara-acara yang diadakan oleh ISU ini sangat bermanfaat untuk berkenalan dengan teman-teman baru dan mengenali budaya lokal Hongaria.

• Fasilitas Belajar dan Olah Raga Sangat Lengkap

Kalau kamu cari University of Debrecen di google, maka kemungkinan besar yang akan muncul di hasil pencarianmu adalah gambar main building Unideb. Gedung bergaya neo- baroque ini sangat cantik terlihat di foto. Namun lebih indah lagi saat kamu lihat langsung. Di dalam gedung ini ada perpustakaan utama dan kamu bisa belajar di open space yang tersedia di dalam dan di luar perpustakaan.

Walaupun Unideb usianya sangat tua, namun peralatan laboratorium di Unideb begitu lengkap dan modern, karena Unideb termasuk salah satu dari lima research university di Hongaria. Untuk jurusan saya (Engineering Management), sejauh ini saya baru menggunakan dua lab, yaitu lab computer dan lab teknologi produksi. Kedua lab tersebut memiliki peralatan yang mutakhir dan lengkap.

• Setiap Matakuliah Terdiri Dari Kelas Teori dan Kelas Praktek

Setiap mata kuliah yang kamu pilih akan terbagi menjadi 2 kelas: (1) kelas teori dan (2) kelas praktek. Durasi kelas teori biasanya 1-2 jam, sedangkan kelas praktek lamanya 2-3 jam. Di kelas teori, dosen hanya menerangkan teori dari materi yang sedang dipelajari, dan juga tanya jawab dengan mahasiswa. Di kelas praktek, kita mencoba menerapkan teori yang dipelajari. Misal untuk mata kuliah finance, kita diberi case study untuk dianalisa dan dikerjakan berkelompok. Sedangkan untuk mata kuliah teknikal, kita melakukan praktek di lab. Menurut saya, metode belajar di sini sangat unik karena kita mendapatkan kesempatan untuk selalu mengaplikasikan teori yang kita pelajari di kelas.

• Sangat Memungkinkan Untuk Kuliah Sambil Bekerja Part- Time

Sebagai mahasiswa internasional, kita diperbolehkan untuk berkerja part-time sampai 20 jam seminggu. Ada beberapa student job agency yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan pekerjaan sampingan. Pekerjaan part-time ini biasanya sangat fleksibel mengikuti jadwa kuliah kamu, jadi bisa diatur agar tidak bentrok dengan jadwal kuliah. Pekerjaan part-time paling umum yang dilakukan mahasiswa adalah menjadi online customer service atau menjadi cook/waiter di restoran. Upah dari pekerjaan ini bisa kamu tabung untuk biaya plesiran ke negara-negara tetangga saat musim liburan.

Apakah Uang Bulanan Beasiswa SH Cukup untuk Hidup di Debrecen?

Ini adalah pertanyaan yang selalu saya pikirkan sebelum berangkat ke Hongaria. Sebagai mahasiswa studi magister, monthly stipend yang saya terima untuk kebutuhan sehari-hari adalah 43,700 forint untuk biaya hidup. Karena saya tidak tinggal di asrama, maka saya mendapatkan tambahan 40,000 forint untuk biaya tempat tinggal. Lantas apakah uang sebesar 83,700 forint atau sekitar Rp. 4,185,000 (kurs 1 forint = Rp.50) cukup untuk biaya hidup sebulan di Debrecen? Ternyata jawabannya adalah: sangat cukup tapi dengan syarat.

Setelah tinggal di kota Debrecen selama tiga bulan, saya menyadari biaya hidup bulanan di kota ini sebetulnya sangat mirip dengan biaya hidup di Jakarta. Walaupun pastinya ada beberapa hal yang lebih murah dan ada juga lebih mahal.

Untuk akomodasi, kalau kamu tidak tinggal di asrama, maka kamu perlu mencari apartemen atau flat. Harga rata-rata flat di sini sekitar 120,000 forint per bulan belum termasuk tagihan listrik, air dan community fee. Biaya tagihan listrik dan air besarnya tergantung dari pemakaian, sedangkan community fee sudah fixed diinfokan di awal, namun nominalnya berbeda-beda tergantung lokasi apartemen.

Flat seharga 120,000 forint bisa ditinggali oleh tiga orang, namun pastikan dulu dengan bertanya ke pemilik atau agennya, berapa jumlah orang yang boleh tinggal di dalamnya. Dengan harga 120,000 forint untuk tiga orang, belum termasuk biaya utilities dan community fees, maka bisa dipastikan dana 40,000 forint untuk akomodasi masih belum cukup untuk membayar akomodasi dan utilities-nya. Artinya kemungkinan besar kamu harus menggunakan sebagian dana monthly stipend.

Lantas bagaimana dengan biaya di luar akomodasi? Apakah 43,700 forint cukup? Untuk biaya belanja bahan pokok, saya menghabiskan rata-rata sekitar 5,000 forint seminggu. Nominal tersebut cukup untuk membeli beras, sayuran, ayam, susu, bumbu dapur dan cemilan-cemilan untuk makan tiga kali sehari selama seminggu. Sedangkan biaya untuk makan di restoran akan jauh lebih mahal. Sebagai gambaran, untuk makanan berat yang paling murah yang pernah saya temui disini adalah gyros atau kebab yang harganya sekitar 900 forint per porsi. Jadi, apabila kamu mau cukup dengan 43,700 forint sebulan, maka syaratnya kamu harus memasak untuk makan sehari-sehari. Kalau ada uang lebih, tidak masalah untuk sekali-kali jajan di luar.

Beberapa Tips Untuk Kamu yang Akan Berangkat Ke Debrecen

Selain kelengkapan dokumen seperti visa, passport, dan tiket pesawat, berikut ada beberapa hal yang bisa kamu persiapkan saat masih di Indonesia:

1.Aktifkan Akun Facebook dan Install Aplikasinya

Tulisan ini tidak di endorse oleh Facebook! Tapi kalau kamu belum punya akun Facebook, maka sebaiknya kamu perlu membuatnya dan menginstall aplikasinya. Alasannya adalah karena di Hongaria Facebook adalah media sosial yang paling banyak digunakan. Iklan apartemen atau flat, jual-beli barang antar mahasiswa, acara-acara kemahasiswaan, bahkan informasi dari International Student Union Debrecen juga diumumkan di platform Facebook.

2.Mencari Tempat Tinggal di Debrecen Lebih Awal

University of Debrecen menyediakan beberapa gedung asrama seperti Kossuth Lajos Kollegium, Veres Peter Dormitory, dan Campus Hotel. Namun, karena jumlah ketersediaan kamar yang terbatas dan banyaknya peminat, ada kemungkinan kamu tidak bisa mendapatkan kamar asrama. Oleh karena itu, kamu perlu mengambil ancang-ancang mencari apartemen/flat.

Berdasarkan pengalaman pribadi saya, ada keuntungan tersendiri jika kita mulai mencari tempat tinggal lebih awal sebelum sampai di Hongaria. Dengan mulai mencari lebih awal, kamu bisa mendapatkan harga apartemen yang lebih rendah karena pilihannya masih lebih banyak. Kita bisa mulai mencari dari sekitar akhir bulan Juli, saat tahun ajaran berakhir. Semakin dekat dengan bulan September, maka sudah semakin banyak apartemen yang terisi dan harganya juga kemungkinan lebih mahal. Rata-rata harga sewa apartemen di Debrecen sekitar 120,000 Forint, belum termasuk biaya tagihan listrik, air, internet rumah, dan community fee. Dengan harga tersebut, jelas artinya kamu harus mencari teman untuk berbagi tempat tinggal, agar uang bulanan dari beasiswa SH cukup untuk membayar biaya sewa.

Beberapa group Facebook berikut bisa membantu kamu untuk mencari apartemen dan flat di Debrecen: Student Rent Debrecen, Student Flats Debrecen, atau Student Apartements Debrecen. Ada juga beberapa agen properti lokal yang bisa kamu cek website-nya: Iris Real Estate, Great Forest Real Estate, Flat Book Real Estate.

3. Merencanakan Perjalanan Dari Budapest ke Debrecen

Karena penerbangan dari Indonesia hanya ada ke Budapest, maka mahasiswa Debrecen perlu merencanakan perjalanan dari Budapest ke Debrecen. Untuk tahun 2021, pihak University of Debrecen menyediakan bantuan penjemputan di bandara dengan mobil travel, sampai ke depan apartemen atau asrama dan dikenakan biaya hanya sebesar 5000 HUF. Kamu harus melakukan reservasi minimal 72 jam sebelum kamu mendarat di Budapest. Tapi, bisa jadi ketentuan ini berbeda setiap tahunnya, jadi tunggu saja email dari pihak universitas mengenai ketentuan penjemputan di bandara.

Opsi kedua adalah dengan menggunakan kereta. Tapi opsi ini agak lebih sulit, terutama kalau kamu membawa banyak bagasi. Stasiun terdekat dari bandara adalah stasiun Ferihegy, dan untuk sampai ke stasiun ini kamu bisa naik bus 200E dari bandara. Jadwal perjalanan dan biaya tiket kereta bisa dilihat di website berikut: https://www.mavcsoport.hu/

4. Beli Paket Roaming atau SIM Card Eropa Dari Indonesia

Kalau kamu tinggal di apartemen yang belum memiliki internet atau WiFi, maka kamu perlu menyiapkan koneksi internet sementara untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman-temanmu. Setidaknya sampai kamu membeli SIM card lokal di Hungary, terlebih kalau kamu perlu menjalani karantina saat sesampainya di Debrecen.

Kamu bisa membeli paket internet roaming dari operator Indonesia agar bisa digunakan di Hongaria untuk sementara. Pastinya harga paket roaming lebih mahal dari paket internet biasa. Opsi alternatif yang bisa kamu pilih adalah dengan membeli SIM card Eropa. Kamu bisa cari SIM card Eropa ini di online marketplace Indonesia yang terpercaya. Sebelum berangkat ke Hongaria, saya membeli SIM card Eropa seharga Rp.199,000 yang berlaku 30 hari dengan kuota internet sebesar 12 GB. Ini bisa jadi pilihan yang lebih murah untukmu.

Demikian segelintir pengalaman saya selama berkuliah di kota Debrecen sebagai penerima beasiswa Stipendium Hungaricum. Akhir kata, saya ingin menyimpulkan bahwa kuliah di Hongaria terutama di kota Debrecen adalah pengalaman yang sangat menyenangkan dan tak terlupakan dalam hidup saya.

Semoga bermanfaat, dan see you in Hungary!


Post a Comment for "Bagaimana Rasanya Kuliah di Hungaria? Sharing Pengalaman Dari Seorang Awardee Stipendium Hungaricum"