5 Alasan ini Menuntut Anda Menjadi Guru Yang Harus Kreatif
Pernah dengar istilah guru harus kreatif? Pernyataan tersebut sangat benar dan saya sepakat jadi guru haruslah kreatif. Kreatif disini berarti sang guru harus bisa mengolah pembelajaran semenarik mungkin dan tidak ngebosenin bagi para muridnya. Seringkali para guru beralasan kalau mau jadi guru kreatif pasti ribet, karena akan banyak mempersiapkan banyak hal, wah kalau anda beranggapan seperti itu harus diubah mindsetnya.
Tidak semua yang kreatif itu ribet loh, tergantung dari mana anda mengemasnya menjadi kreatif. Kekreatifan itu sendiri justru seharusnya bisa menjembatani dari yang ribet menjadi gampang. Contoh paling sederhana adalah gunakan contoh-contoh dari yang paling dekat dengan anak. Misalkan nih ada pelajaran tentang mengenal mata uang, lalu praktek secara langsung jual belinya. Anda bisa memanfaatkan mainan berupa uang-uangan punya anak-anak, atau bahkan teman saya punya ide kreatif dengan cara memfotocopy uang, menarik bukan?
Lalu alasan apa yang mewajibkan kita harus jadi guru yang kreatif..? berikut akan saya share berdasarkan pengalaman saya dalam mengajar.
1. Karena anak-anak itu unik.
Setiap anak terlahir dengan keunikannya masing-masing, sepakat kan? Ada yang suka bermain, lari-lari, teriak-teriak di kelas dsb. Inilah keunikan mereka yang harus kita sikapi dan terima dengan ikhlas sebagai guru. Dan jangan sampai kita berbuat tidak adil kepada anak yang mempunyai keunikan yang lain (ini yang terpenting loh). Saran saya kepada para rekan guru sekalian adalah pertama, jangan sama ratakan murid kita.. ada mungkin beberapa yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, sekali anda mengajar dia langsung paham. Ada pula yang harus anda bimbing ekstra sampai dia paham, karena daya tangkap anak masing-masing pasti berbeda.
Kedua, jangan suka membanding bandingkan anak didik. Ini sangat terlarang, sekali lagi jangan pernah anda membanding-bandingkan anak didik. Hal ini akan memicu ke psikologis anak, khawatirnya nanti dia akan menjadi anak yang minder. Ketiga, jangan menyerang harga diri murid. Jangan pernah merendahkan dirinya didepan teman temanya, saran saya tanamkanlah selalu kata-kata motivasi dan membangun sehingga semangatnya akan senantiasa tumbuh.
2. Tantangan zaman
Zaman sudah semakin maju dan semakin canggih, tapi sudahkah anda “memposisikan” diri anda di zaman yang serba canggih seperti ini. Anak-anak zaman sekarang sangat lincah menggunakan gadget, disadari maupun tidak mereka adalah para digital native abad ini. Nah, anda sebagai guru dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman, jangan sampai tertinggal!
Jika murid anda sangat paham mengoperasikan laptop, tab, smartphone, anda pun harus bisa mengimbanginya minimlanya anda bisa lah mengoperasikan alat-alat tersebut. Suka tidak suka kita harus bisa, jangan sampai anda dianggap pendidik yang gaptek yang belum fasih mengoperasikan alat tsb. Sebuah nilai plus bagi anda jika anda bsa mengolah suatu proses pembelajaran dengan menggunakan alat-alat digital, misalkan anda menampilkan video saat pembelajaran, menampilkan animasi yang menarik dan lain lain. Inget sekarang bukan lagi zaman oemar bakrie!
3. Anak mudah bosan
Apakah anda pernah merasakan suasana mengajar tetapi para murid anda tampak bosan? Nah bisa jadi strategi mengajar anda kurang. Kurangnya antusias dari murid pertanda bahwa ada yang salah dalam mengajar anda. Percayalah bahwa anak-anak itu mahluk yang mudah bosan, misalkan anda bermain dengan game-game pebelajaran yang itu-itu saja, mereka akan menunjukkan raut muka yang boring dan gak semangat. Saya menyarankan terutama bagi para sahabat guru untuk banyak-banyak berkreasi dalam mengajar, berkreasi sumbernya dari mana donk? Ya dari banyak membaca buku-buku strategi mengajar. Kedepan akan saya posting lebih banyak strategi-strategi yang akan bikin murid anda belajar dengan semangat, insya allah.
4. Daya Konsentrasi anak rendah
Menurut sebuah studi ditemukan sebuah rumus untuk mengetahui rata-rata daya fokus anak. Anda bisa mengetahui daya fokus anak dari rumus berikut (2x….usia anak). Sebagai ilustrasi, jika murid saya berusia 7 tahun daya fokusnya paling lama hanya bertahan sekitar 14 menit. Setelah 14 menit lalu anak akan cenderung menurun daya konsentrasinya, yang ngobrol bercanda dsb. Nah disini anda bisa merefresh dulu anak didik anda dengan cara bisa berupa ice breaking atau game-game ringan untuk memecah kesunyian.
5. Kepuasan diri
Jika anda mengajar dengan kreatif, lalu murid anda sangat antusias dan pemahaman mereka baik sehingga nilai-nilai mereka di semua bidang pelajaran menjadi bagus lantas puaskah anda? Saya berani jamin anda akan merasa sangat puas. Kreatif erat hubunganya dengan kepuasan diri kita sebagai guru. Sekarang mari kita bayangkan 20 tahun kemudian murid anda sudah banyak yang sukses, ada yang memimpin perusahaan, ada yang jadi manager, ada yang menjadi direktur utama dsb, siapakah yang mensukseskan mereka semua? Mereka sukses berkat tangan dingin anda, berkat dulu waktu di sekolah karena anda mengajari mereka dengan kreatif! Bukankah ini suatu hal yang membanggakan? Anda yang kreatif telah berperan besar dalam mencetak kesuksesan mereka!!
Sebagai penutup artikel ini, saya menghimbau kepada diri saya dan seluruh pahlawan tanpa tanda jasa agar terus bereksplorasi dengan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Buatlah anak didik anda merasa betah di kelas, kenali mereka, cari passion mereka dalam belajar. Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "5 Alasan ini Menuntut Anda Menjadi Guru Yang Harus Kreatif"