Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman Ujian SBK LPDP 2018, Sebuah Test Yang Baru dan Pengalaman Seru

Di postingan kali ini saya akan melanjutkan kisah seleksi beasiswa LPDP saya. Setelah dinyatakan lulus dalam seleksi administrasi, kali ini lanjut ke seleksi berbasis komputer atau SBK.

Pasti kalian bertanya tanya apa sih tes SBK itu, penasaran kan? beruntung kalian baca blog saya jadi kalian setidaknya tau terlebih dahulu sebelum menjalani testnya hehehehe.... jadi kalian tidak akan tersesat ya.

Kantor BKN Cililitan, tempat dimana waktu itu saya test SBK. Gedung sangat representatif sekali

So, test SBK itu persis semacam test CAT (computer assisted test) yang digunakan untuk test pegawai negri sipil. Peserta nantinya akan mengerjakan beberapa soal dan semuanya computerized alias ngerjain semuanya di komputer. Asli deh test ini bener bener paling menguji para peserta calon penerima beasiswa LPDP, karena kita dituntut belajar lagi matematika, pengetahuan umum, logika dsb. Jadi test ini mirip mirip lah tes potensi akademik, jika anda pernah ikut tes TPA pasti tidak akan terlalu asing dengan tes SBK.

Kita para test taker, sebelumnya saling sharing belajar TPA. Ada yang share bank soal, ada yang share aplikasi TPA, ada yang tanya jawab, ada yang jago math dsb. Indahnya semua saling sharing, tidak ada yang merasa tersaingi.

Di test SBK kali ini, kita akan mengerjakan 3 jenis test. Yang pertama adalah test TPA (potensi akademik), kedua ada test soft comptence, ketiga ada test essay on the spot. Mantap sekali bukan? dan ini semua dikerjakan dalam kurun waktu 150 menit.

Rinciannya sebagai berikut, tes TPA (60 soal/90 menit) test soft kompetensi (60 soal/30 menit) dan essay 1 soal (30 menit). Dan perlu kalian catat selama test ini tidak diperkenankan keluar ruangan sama sekali. Sungguh melelahkan pokonya lah....

Ilustrasi para peserta test, kurang lebih seperti ini tempatnya ya temans, gedung full AC dingin banget
Tibalah saatnya email masuk di hp saya menginfokan saya akan menjalani tes SBK ini di gedung BKN Cililitan. Untuk jakarta sendiri test terbagi 2 tempat, di BKN cililitan dan BKN ciracas alhamdulilah tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.

Terjadwal saya mengikuti tes pada sesi yang ke tiga pada jam 13.30, saya pun sudah tiba di lokasi tes sekira pukul 10 pagi. Namun nyatanya, test molor karena di sesi pagi ada sambutan dari panitia sehingga menunda pelakasanaan test di waktu pagi.

Yang perlu dipersiapkan dalam tes ini adalah kartu peserta dan bawa E-KTP. kita dipersilahkan menunggu terlebih dahulu di sebuah ruangan. Tidak diperkenankan membawa alat komunikasi hingga tas ya, jadi bener-bener secure banget. Tas kalian harus dititipin di sebuah loker dan dikunci sendiri.

Tiba waktunya bagi kami para test taker sesi ketiga, kami dipersilahkan berbaris lurus dan membawa kartu serta E-KTP. Petugas dari LPDP akan memeriksa kartu kita dan E-KTP, lanjut berikutnya jalan menuju ke petugas berikutnya. Kartu kita yang terdapat barcode akan discan sebgai absensi bahwa kita hadir pada saat test. Dan kita juga akan diberi login password untuk mengerjakan test nanti. Wah bener-bener unik banget ini tes.

Bisik berbisik, ada yang penasaran berapa junmlah peserta yang lolos ke tahap SBK ini? pihak LPDP menjawab jumlahnya sekitar 3900 peserta se Indonesia. wah cukup banyak bukan? Kuota beasiswa ini sendiri untuk dalam negri sejumlah 2600 kursi, sementara untuk luar negri sejumlah 1400 kursi.

Kita mengerjakan di lantai dua gedung CAT BKN, sebelum masuk ke ruangan kita akan diperiksa kembali. Kali ini mirip dengan pengecekan di bandara pakai metal detector pula. Hal ini untuk memastikan kita tidak akan berbuat curang saat test dengan misal membawa kalkulator atau apa lah...

masuk di ruangan suasana sangat sepi, ada setidaknya mungkin seratus komputer yang bisa digunakan untuk tes. Setelah semua masuk, petugas akan memberikan penjelasan mengenai teknis pelaksanaan. Dan akhirnya kami pun mulai mengerjakan test ini. Login dengan no KTP kita, dilanjut dengan password yang diberikan tadi.

Test TPA ini disebut LPDP sebagai penentu kelulusan ke tahap berikutnya, berapa standar nilai lulusnya? tak ada yang tau. Yang jelas setiap soal bernilai 5 poin. total jika betul semua berarti skor 300. Lalu berapa hasil skor saya? tak terlalu baik dan tak terlalu jelek, saya hanya dapat skor 185. Oiya, begitu kalian selesai ngerjain TPA, skor kalian akan otomatis keluar langsung begitu di klik submit. Dan nanti di luar gedung akan bisa dilihat di monitor TV gede banget yang munculin skor para seluruh peserta, langsung di rank pula!

Sebagai seorang guru, saya agak penasaran kira-kira dengan skor segitu apakah bisa lolos? dalam hati aku masih bisa tersenyum dan berbesar hati dengan skor demikian, nanti akan kujelaskan kawan bagaimana kelanjutan petualangan ini.

To be continued...

Post a Comment for "Pengalaman Ujian SBK LPDP 2018, Sebuah Test Yang Baru dan Pengalaman Seru"