Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

UAS Yakin Eropa Akan Jadi Islam Setelah Setelah Kasus Penghinaan Nabi


Presiden Prancis Emmanuel Macron masih terus saja membela kartun Nabi Muhammad SAW dan menuduh Islam dalam kondisi krisis. Negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim juga terus melakukan gerakan boikot atas produk-produk Prancis.

Gerakan tersebut membuat khawatir Prancis, hingga Duta Besar Prancis meminta supaya gerakan tersebut dihentikan. Namun, permintaan tersebut mendapatkan penolakan hingga Macron meminta maaf dan menghentikan kartun Nabi yang mengatasnamakan kebebasan berpendapat.

UAS menjawab tidak ada tawar menawar bagi orang-orang yang menghina Nabi Muhammad. “Syekh Al-Azhar, Gguru kami di Al-Azhar Kairo, Mufti Al-Azhar, ulama Al-Azhar Syekh Ali Jum’ah menolak ajakan Presiden Prancis untuk menghentikan boikot. Tidak ada tawar-menawar, bahwa mereka kedutaan Prancis di Kairo menelepon Syekh Azhar supaya membuka boikot ini. Tidak umat Islam wajib memboikot,” ujar UAS, Ahad (1/11).

“Kita bisa minum susu produk kami, kita bisa makan makanan kami, kalau kalian masih mengejek. Ini adalah salah satu bukti kita punya kekuatan ekonomi. Kita punya solidaritas luar biasa. Tidak ada tawar-menawar dengan penghina Nabi Muhammad,” ujarnya.

Ustadz Abdul Somad atau biasa disapa UAS secara tegas menanggapi polemik penghinaan Nabi Muhammad SAW oleh media satir Charlie Hebdo yang didukung Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Menurut UAS, massif dan terstrukturnya Prancis 'menyerang Islam' lewat karikatur Charlie Hebdo sejak 2015, merupakan kejadian yang hampir mirip seperti kejadian pada 1924.

Bahkan UAS berpendapat dan menafsirkan peristiwa penghujatan Islam di Prancis ini, sebagai tanda Eropa akan jadi Islam.

Menyadur salah satu Hadist Riwayat Imam Ahmad bin Hambal, kata UAS, disitu disebutkan sebelum kiamat Eropa akan jadi Islam.

"Ada satu yang belum Islam yaitu rum, itu negeri syam, dan negeri syam itu bukan hanyalah satu Provinsi Roma".

"Ada juga yang mengatakan rum itu adalah konstantinopel, karena konstantinopel bukan rum, yang dimaksud dengan rum itu adalah eropa".

"Yang sebelum hari kiamat, eropa itu akan berkumandang adzan, Asma Allah, ini adalah bagian dari proses menuju itu, maka dengan ini bersatulah umat-umat Islam," kata UAS dalam kanal YouTube Aswaja TV yang diunggah pada, Jumat 30 Oktober 2020, 

Post a Comment for "UAS Yakin Eropa Akan Jadi Islam Setelah Setelah Kasus Penghinaan Nabi"